Banyuwangi - Keluarga Hendrik Irwanto meminta polisi untuk mengungkap misteri kematian pria pembuat peti buah itu. Pihak keluarga telah meminta kepada aparat Polsek Cluring untuk melakukan proses autopsi agar penyebab kematiannya bisa diketahui.
Suparti, istri Hendrik Irwanto berharap pihak Polsek Cluring bisa segera mengungkap kematian suaminya yang dirasa tak wajar. Sambil meneteskan air mata, keluarga yang dikaruniai satu orang anak ini meluapkan perasaannya ke awak media. "Mudah-mudahan Pak Polisi bisa mengungkap ini semua. Sekilas saya bisa menilai kalau kematian suami saya ini sangat tidak wajar, " harapnya.
Selain curiga dengan luka yang ada di kepala suaminya, Suparti juga merasa janggal dengan raibnya sepeda motor yang dikendarai almarhum. Kecurigaan itu kian kuat karena pakaian, dompet beserta handphone korban juga tidak ditemukan di sekitar TKP Sungai Pandan.
Sementara itu Khasan kakak ipar Suparti yang turut mengantar jenazah korban ke RSUD Blambangan juga berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab tewasnya Hendrik Irwanto. "Kalau dibilang korban ini kecelakaan tapi kenapa baju, dompet dan HP tidak ada. Sepeda motornya juga tidak diketahui keberadaannya sampai saat ini, " ucapnya.
Jenazah korban yang sebelumnya disemayamkan di kamar mayat RSUD Genteng langsung dievakuasi menuju Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan Banyuwangi. Sebab di RSUD Genteng tidak ada fasilitas pendinginnya. Sehingga mayat korban dikirim ke RSUD Blambangan agar bisa dilakukan autopsi.
Proses pemindahan jenazah korban dari RSUD Genteng ke RSUD Blambangan Banyuwangi turut dikawal oleh Istri korban dan tiga kerabatnya dengan didampingi Kapolsek Cluring AKP Agus Priyono menggunakan mobil polisi. (HR)